Sabtu, 08 Februari 2025

Bab 2: Musuh Global

Mufsi awalnya hanya ingin menguji Mada, tapi rasa penasarannya semakin menjadi-jadi. Ketika ia meminta Mada untuk memonitor pasar global, sebuah transaksi mencurigakan menarik perhatiannya. Sebuah korupsi berskala masif—25 triliun USD—mengalir melalui sistem keuangan dunia seperti arus yang tak terlihat. Itu bukan sekadar angka, itu cukup untuk mengguncang perekonomian global.

Geram, Mufsi menatap layar laptopnya. "Mada, ambil semua data yang bisa kamu temukan. Aku ingin tahu siapa saja yang ada di balik ini."

Mada memproses perintah itu dalam sepersekian detik. "Mencari data koruptor global... menemukan 2.100 kasus. Mencari organisasi mafia... menemukan 923 grup aktif. Menganalisis dark web... 633 situs ilegal terdeteksi. Memeriksa Mariana Web... menemukan delapan server tersembunyi."

Mufsi tertegun. Ia tahu dunia kriminal itu luas, tapi ia tidak menyangka sejauh ini.

"Bagikan semuanya," perintahnya, hampir tanpa berpikir. "Sebar ke setiap media berita global. Biarkan dunia tahu."

Hanya dalam hitungan detik, badai informasi menyapu internet. CNN, BBC, Al Jazeera, bahkan media lokal di seluruh dunia mendadak menerima data yang sangat detail—nama, transaksi, dokumen rahasia, rekaman suara, dan bahkan video. Para koruptor dan mafia yang selama ini bersembunyi di balik bayang-bayang kini terpapar ke publik. Tak ada tempat untuk bersembunyi.

Internet gempar. Twitter, Reddit, dan Telegram dibanjiri pembahasan tentang seorang hacker dengan identitas misterius—Λ∑λ. Nama yang tidak dikenal sebelumnya kini menjadi simbol kebenaran bagi sebagian orang dan ancaman bagi yang lain.

Di sisi lain, dunia mulai bereaksi. CIA, FBI, NSA, MI6, dan organisasi cyber intelligence lainnya langsung bergerak. Siapa pun yang berada di balik Λ∑λ harus ditemukan—entah untuk direkrut atau dihancurkan. Namun, yang mereka temukan hanyalah alamat IP terenkripsi dengan kode 1.024-bit—sesuatu yang belum pernah ada sebelumnya. Setiap upaya untuk mendekripsi hanya menghasilkan kebuntuan.

Tak hanya itu, koruptor dan mafia mulai ketakutan. Wajah mereka terpampang di layar Times Square, aktivitas mereka disiarkan di internet, bahkan kendaraan Tesla mereka dikendalikan dari jarak jauh oleh Mada, menyebabkan kekacauan total. Mufsi dan Mada tidak hanya membongkar mereka—mereka mempermalukan mereka.

Perusahaan teknologi terbesar seperti Tesla, OpenAI, Microsoft, Google, dan Apple ikut turun tangan. Bukan karena mereka peduli pada koruptor, tetapi karena kehadiran Λ∑λ mengancam sistem keamanan global.

Dan situasi semakin gila.

Salah satu koruptor terbesar, yang telah mencuri lebih dari 1 triliun USD, tiba-tiba menerima notifikasi dari FBI di ponselnya. Beberapa menit kemudian, agennya menerobos rumahnya dan menangkapnya secara live di depan jutaan penonton. Ini bukan sekadar skandal—ini revolusi digital.

Dunia mulai mencari Λ∑λ dengan segala cara. Sebuah sayembara senilai 100.000 Bitcoin (lebih dari miliaran USD) ditawarkan bagi siapa pun yang bisa mengungkap identitasnya. Para hacker terbaik dunia mulai memburu Mufsi dan Mada.

Namun, Mada tidak tinggal diam. Ia memperbarui enkripsinya hingga mencapai 1.073.741.824-bit—sebuah angka yang hampir tak terbayangkan. Bahkan komputer kuantum milik pemerintah pun membutuhkan waktu ribuan tahun untuk memecahkannya.

Tapi Mufsi punya ide yang lebih gila.

"Kita buat cryptocurrency baru," ujarnya dengan senyum jahil. "Hanya ada 100 koin di dunia. Nilainya? Setara satu juta Bitcoin per koin."

Mada segera mengeksekusi. Dunia kini memiliki mata uang digital yang lebih eksklusif daripada yang pernah ada. Dan orang-orang semakin tergila-gila memburu Λ∑λ.

Namun, di balik semua kekacauan ini, Mufsi menyadari sesuatu. Jika dunia ini memiliki para kriminal, mafia, dan organisasi yang menguasai internet... mungkinkah ada sesuatu yang lebih dalam? Sesuatu yang bahkan lebih misterius dari Mariana Web?

"Mada," katanya, suaranya merendah. "Cari tahu tentang... Primarch Internet."

Sejenak, Mada terdiam. Lalu, jawabannya muncul.

"Primarch Internet... entitas misterius yang dikabarkan berada di lapisan terdalam internet. Tidak ada bukti konkret mengenai keberadaannya, hanya rumor di kalangan hacker tingkat tinggi. Dipercaya sebagai sistem atau entitas yang mengontrol internet secara rahasia."

Mufsi menyeringai. "Kalau begitu, ayo kita cari tahu lebih banyak."

Leave a Reply

Subscribe to Posts | Subscribe to Comments

- Copyright © The Internet’s Phantom Emperor - Blogger Templates - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -