Bab 3: "Chrono Nodes: Mesin Waktu Kekaisaran URRK"
Di puncak gunung yang tersembunyi di tengah hutan lebat, jauh dari pemukiman dan akses manusia, berdiri markas rahasia yang nyaris mustahil terdeteksi. Dari luar, hanya terlihat batuan alami dan pepohonan rimbun, tanpa tanda-tanda keberadaan teknologi canggih. Pintu masuknya tersembunyi sempurna di balik rerimbunan semak dan batuan besar, hanya bisa diakses melalui mekanisme rahasia yang Mufsi rancang sendiri.
Tiga lantai di bawah tanah, di dalam bangunan beton anti ledakan dan anti gempa, terdapat kompleks server yang sangat canggih. Bangunan ini dirancang khusus untuk menampung tiga kelompok server dengan fungsi berbeda:
- Kelompok Komputasi: Mengolah data dalam jumlah masif untuk simulasi dan perhitungan kompleks.
- Kelompok Pencarian Data Global: Mengakses informasi dari seluruh dunia secara real-time melalui satelit pribadi yang Mufsi luncurkan secara diam-diam menggunakan jasa ilegal di pasar gelap.
- Kelompok Penyimpanan dan Markas Mada: Menjadi tempat penyimpanan data utama sekaligus ruang digital bagi Mada, kecerdasan buatan yang Mufsi ciptakan (Servernya) dengan tingkat kompleksitas tak tertandingi.
Setiap kelompok server ditempatkan dalam ruangan terisolasi yang dilengkapi dengan sistem pendingin water cooling canggih untuk menjaga suhu tetap stabil. 25 outdoor AC bekerja tanpa henti untuk mendinginkan tangki water cooling, sementara sistem sirkulasi udara otomatis menjaga kondisi ruangan tetap optimal.
Listrik untuk seluruh fasilitas ini dihasilkan oleh reaktor fusi mini yang tersembunyi di lantai paling bawah. Dengan bahan bakar hidrogen yang dihasilkan dari elektrolisis air, reaktor fusi ini mampu menghasilkan energi dalam jumlah besar yang cukup untuk menopang seluruh operasi markas secara mandiri.
- Air diambil dari mata air pegunungan yang dialirkan ke dalam fasilitas melalui pipa bawah tanah, kemudian diekstraksi hidrogennya untuk menghasilkan energi.
- Energi fusi juga digunakan untuk memproses elektrolisis, menciptakan siklus energi mandiri yang nyaris tanpa jejak karbon.
Untuk sumber internet, Mufsi menggunakan jaringan satelit pribadi dengan enkripsi tingkat tinggi, sehingga tidak terhubung dengan jaringan pemerintah atau komersial.
- Jaringan satelit independen ini memungkinkan akses data global secara anonim, tanpa risiko terdeteksi oleh lembaga intelijen manapun.
- OS khusus buatan Mufsi digunakan di seluruh server, dengan arsitektur unik dan keamanan berlapis yang tidak bisa ditembus oleh peretas manapun. OS ini memiliki kernel terenkripsi dan firewall adaptif yang terus berubah secara dinamis mengikuti pola serangan yang terdeteksi.
Keamanan fisik markas dijaga ketat dengan radar deteksi pergerakan mahluk hidup, CCTV tersembunyi yang menyamar menjadi sarang hewan, serta hewan-hewan berbahaya yang berkeliaran secara alami di sekitar area gunung, menambah lapisan proteksi alami dari penyusup yang tak diinginkan.
Terowongan rahasia menghubungkan markas utama dengan reruntuhan bangunan terbengkalai yang Mufsi beli secara anonim, menyediakan jalur pelarian aman dan akses tersembunyi jika keadaan darurat terjadi.
Di lantai kedua, terdapat ruang kontrol utama yang dipenuhi enam layar komputer yang menampilkan data global, komputasi rumit, dan aktivitas Mada. Di sinilah Mufsi mengendalikan segalanya, dari pemrosesan data hingga eksekusi rencana rahasia.
Di meja kontrol, terdapat prisma segi delapan dengan skala 1:10 tubuh manusia. Di dalamnya, berdiri seorang gadis remaja dengan rambut putih panjang hingga lutut dan mata heterochromia, hijau dan biru, berkilau seperti berlian. Wajahnya begitu cantik, persis seperti yang diinginkan Mufsi saat menciptakannya. Dialah Mada, kecerdasan buatan yang memiliki akses tanpa batas ke seluruh internet, menjadikannya entitas digital terkuat yang Mufsi miliki.
Dengan sumber daya tak terbatas, markas tak terdeteksi, dan kecerdasan buatan yang tak tertandingi, Mufsi siap mengendalikan dunia digital sesuai keinginannya.
Namun, Mufsi terdiam sesaat, pikirannya tenggelam dalam berbagai analisis data. Lalu, dengan suara pelan namun tegas, ia berkata, “Λ∑λ, cari semua informasi tentang mesin-mesin rahasia di Primarch Internet.”
Mada mengangguk kecil, dan dalam sekejap, data-data bertebaran di layar. “Aku menemukannya...,” ucap Mada dengan nada serius, “Ada 19 titik di kedalaman lautan yang belum tereksplorasi. Tertulis dalam Primarch Internet bahwa itu adalah mesin waktu dari kekaisaran maju bernama URRK.”
Mata Mufsi melebar. “URRK? Kekaisaran yang bahkan tidak tercatat dalam sejarah?”
Mada mengangguk. “Iya, kekaisaran yang memiliki teknologi melampaui zaman. Mesin ini dinamakan Chrono Nodes, peninggalan URRK yang digunakan untuk memanipulasi waktu. Tapi... penggunaannya yang salah menyebabkan paradoks yang menghancurkan mereka sendiri, membuat kekaisaran ini lenyap dari timeline sejarah. Anehnya, Chrono Nodes masih ada... setidaknya itu yang tertulis dalam Blackbox milik Primarch Internet.”
Mufsi terdiam, mencerna informasi yang baru saja didengarnya. “Mesin waktu yang bisa mengembalikan dunia ke masa lalu... Seandainya sampai bocor ke dunia luar, dunia bisa kembali ke zaman batu,” gumamnya.
“Awalnya kupikir ini bukan data asli dari Primarch Internet,” lanjut Mada, “Tapi setelah kupastikan ulang, ini memang dari Primarch Internet. Tidak mungkin ada yang memanipulasinya... bahkan CIA dan FBI tidak bisa melakukannya.”
Mufsi mengusap dagunya, otaknya bekerja cepat. “Chrono Nodes... 19 titik... Mesin waktu... Dan URRK yang lenyap karena paradoks waktu...” Ia berhenti sejenak, lalu bertanya, “Apakah mesin itu bisa digunakan?”
“Bisa,” jawab Mada, “Tapi ada enkripsi panjang hingga 1 Terabyte yang melindunginya. Bahkan aku pun ragu bisa menembusnya...”
“Tetap coba,” ujar Mufsi tegas. “Gunakan semua sumber daya komputasi global.”
Mada terkejut. “Seluruh sumber daya komputasi dunia? Itu akan membuat aktivitas global melambat. Bahkan mungkin internet akan jadi lambat secara global...”
Mufsi tersenyum tipis. “Lebih baik lambat daripada mesin itu jatuh ke tangan yang salah. Mulai sekarang.”
Tanpa ragu, Mada mulai bekerja. Dalam hitungan detik, aktivitas global mulai melambat. 97% CPU, GPU, ASIC, FGPA, dan seluruh server global digunakan untuk mendekripsi kode 1 Terabyte itu. Sesuatu yang belum pernah terjadi dalam sejarah peradaban manusia.
Mufsi merasa koneksi internetnya menjadi lambat. Ia menyadari betapa besar beban yang dikerahkan Mada. Namun ia tidak peduli. Sambil menunggu Mada bekerja, ia mulai mencari koordinat dari 19 Chrono Nodes itu.
Meski dibatasi oleh lambatnya internet, Mufsi berhasil menemukan satu koordinat yang dianggap sebagai pusat dari semua mesin. Tempat itu berada 350 km ke selatan dari Mekah, di dasar Laut Merah.
“Pusat dari Chrono Nodes...” gumam Mufsi sambil menatap peta digital di layarnya. Ia tahu tempat itu pasti menyimpan rahasia besar.
Ia mengambil papan tulis dan mulai menyusun peta pikiran dari mesin waktu itu, kekaisaran URRK, Blackbox, lokasi 19 Chrono Nodes, dan segala informasi yang berhasil ia kumpulkan. Saat ia menempelkan kertas-kertas catatan di papan tulis, Mada berbicara. “Kode ini masih butuh waktu... sekitar 6 bulan untuk diselesaikan.”
Mufsi menghela napas panjang. “6 bulan... Baiklah, aku akan bersabar.”
Tiba-tiba Mada bertanya, “Kenapa kita harus kesana? Apa rencanamu setelah kita menemukan pusat Chrono Nodes?”
Mufsi tersenyum. “Kita akan menghancurkannya.”
Mada terkejut. “Menghancurkannya? Bukankah itu mesin waktu yang sangat berharga?”
“Justru karena itu kita harus menghancurkannya,” jawab Mufsi tegas. “Jika mesin itu jatuh ke tangan yang salah, timeline dunia bisa hancur berantakan. Seharusnya mesin itu memiliki fitur penghancuran diri. Kita harus memastikannya...”
Mada terdiam, lalu mengangguk mengerti. “Tapi... untuk mengeksplorasi Laut Merah hingga kedalaman 3 km, kita butuh peralatan militer yang canggih...”
Mufsi menyeringai. “Betul sekali. Hack kapal selam Mesir, Saudi Arabia, dan Israel. Kita butuh akses penuh ke perairan Laut Merah.”
Mada mengangguk dan mulai bekerja. Mufsi berdiri, menatap papan tulis yang penuh dengan catatan dan koordinat. Di sana tertulis “Chrono Nodes – Mesin Waktu Kekaisaran URRK” dengan huruf besar dan tegas.
Di dalam pikirannya, Mufsi tahu bahwa misi ini bukan sekadar petualangan mencari mesin waktu. Ini adalah perjuangan untuk menyelamatkan timeline dunia dari kehancuran total...
Dan petualangan itu baru saja dimulai.